Inilah Fakta Tenyata PRabowo Subianto Keturunan Cina Dan Beragama kristen

DIDEPAN WASEKJEN GERINDRA DAN KETUM PAN ZULKIFLI HASAN, MOELDOKO BUKA SUARA BAHWA DIA TAHU SIAPA DALANG / PENGGERAK ISU PKI, SEBAGAI MANTAN PANGLIMA TNI MOELDOKO MENGAKU PAHAM BETUL MODUS-MODUS SEPERTI ITU, UNTUK MENJATUHKAN ELEKTABILITAS JOKOWI, DAN MENURUNKAN TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP JOKOWI. Presiden Joko Widodo beberapa kali dihantam isu PKI. Bahkan berulang kali pun, Presiden Jokowi merasa jengkel, karena isu ini bukan hanya menyerangnya tapi juga keluarganya. Berkali-kali melakukan klarifikasi, tapi tak kunjung meredam aksi tuduhan PKI ini. Presiden Jokowi mengungkapkan, mana mungkin dirinya yang berusia empat tahun, di 1966 tersebut, sudah bergabung menjadi anggota PKI. Bagi sebagian pihak, isu PKI ini hanyalah isapan jempol belaka, namun banyak juga yang mengamininya sebagai fakta. Lantas bagaimana pemerintah merespon isu ini? Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengaku tahu siapa dalang di balik berhembusnya isu tak sedap untuk Presiden Jokowi ini. Ketika diwawancarai dalam acara Rosi, mantan Panglima TNI itu membuat pernyataan mengejutkan. "Ya, itu kan (isu PKI) lagu lama. Biasa itu. Kenal kita. Modusnya kita kenali. Seperti kemarin ada serangan terhadap ulama dan seterusnya, kita tahu lah modus-modus lama itu. Sebagai mantan Panglima TNI yang 11 tahun tidur di jalanan, paham lah," ujarnya. Sebelumnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan asal muasal label komunis dan anti-Islam yang saat ini disematkan kepada Presiden Joko Widodo oleh lawan politiknya. Romi, sapaannya, mengungkapkan dua label tersebut bermula sejak masa kampanye Pilpres 2014. Saat itu, Romi yang masih menjadi Sekjen PPP menjabat Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Saat itu, PPP masuk dalam Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta. "Saya katakan dan saya tegaskan bahwa urusan prokomunis itu adalah betul-betul sebuah fitnah dan hoaks. Mengapa? Karena ketika Pak Jokowi diusung jadi Wali Kota Solo dua periode, tidak pernah ada isu demikian," kata Romi dalam pidato pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018). "Bahkan partai yang sama juga mengusung Pak Jokowi pada Pilgub 2012, tidak muncul isu demikian. Mengapa demikian pada tahun 2014 posisinya berhadapan tiba-tiba muncul isu komunis. Itu artinya ini adalah rekayasa," kata Romi lagi. Romi melanjutkan, saat berkunjung ke Palu, dia ditanyai oleh salah seorang ulama di sana ihwal kemunculan label komunis dan anti-islam kepada Jokowi. "Termasuk dua hari yang lalu kami bertemu dengan Habib Saggaf, Ketua Ulama Ormas Al Khairat, berpusat di Indonesia Timur. (Habib Saggaf tanya) 'Dek ngana (kamu) adalah orang yang berada di jantung pemenangan waktu itu," ujar Romi menirukan ucapan Habib Saggaf.